Selasa, 30 Desember 2014

FF LOVE DUST part 2



*Cuplikan part sebelumnya*
***
“Dia sudah meninggalkan Rumah Sakit ini tadi malam,Tuan.”
“Meninggalkan?”
“Oiya, saya temukan amplop ini di atas meja obat itu. Saya rasa ini ditujukan untuk Anda.”
Kuletakkan buket lyli itu diatas meja dan kuterima selembar amplop yang dia maksud.
“Terimakasih, Suster.” Aku berjalan gontai meninggalkan ruangan itu dengan amplop berwarna soft-blue di tangan.
“Tapi, Tuan. Bunga ini?”
“Ambil saja.”
Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa dia tidak membicarakan ini sebelumnya? Setidaknya jika aku tahu lebih awal, aku tak akan merasa dicampakan seperti ini. Aisshh!! Sial!
***

-Part 2-
@Kyuhyun’s House
09.00 AM KST
Aku masih kecewa dengannya. Aku tak mau membuka amplop itu. Sampai kapan aku harus mengungkapkan perasaanku secara terang-terangan bahwa aku sungguh mencintainya, sedangkan dia belum pernah sekalipun mengucapkan kata ‘cinta’ kepadaku. Itu jelas tidak adil.
Sekilas aku sangat penasaran dengan isinya. Tapi rasa gengsi-ku meruntuhkan segala rasa penasaranku yang berkecamuk sejak tadi. Kualihkan fikiranku kepada satu set PSP kesayanganku, memasang kabel disana-sini lalu berkutat dengannya hingga jenuh.
45 menit berlalu, aku masih saja bercuri pandang dengan amplop tadi. Seakan tak rela melepaskan berbagai godaan untuk membukanya. Aneh, sebelumnya aku tidak pernah menduakan pandangan serta fikiranku dari PSP kesayanganku ini. Tapi kali ini..

Senin, 29 Desember 2014

FF LOVE DUST part 1



@Sunday, 2013 February 3rd 
Spring in Sunday, hari ini minggu yang cerah. Aku putuskan untuk pergi ke taman menenangkan diri dari berbagai kepenatan yang ku dapat akibat bekerja penuh beberapa minggu terakhir. Yah, belakangan ini aku diharuskan menghabiskan sebagian besar waktuku untuk membawakan lagu-lagu pengisi soundtrack drama. Cukup melelahkan memang bagi otak ini, tapi apa boleh buat? Toh ini juga tuntutan profesi, aku sangat menikmati.

            Aku duduk di sebuah bangku taman di bawah pohon mapple. Menikmati setiap hembusan sepoi-sepoi angin lalu. Menenangkan.. Tiba-tiba ada sepasang tangan mungil
menyergap di bagian mataku dari arah belakang
“Yakk!! Na~ya!! Aku tahu ini pasti kau! Lepaskan!!”
“Ahh!! Bagaimana kau bisa tahu?”
“Jelas saja, aku bisa mengetahui hanya dengan mencium aroma parfum mu, aroma ini.. Aku suka.”
“Benarkah? Kalau begitu aku takkan berganti parfum lagi.” Dia bergegas mengambil bagian di sebelah tempat dudukku saat ini.